ATPRIOUS

Mengoperasikan Kamera (foto)

Cara menggunakan kamera DSLR

ini merupakan beberapa tips yang baik mengenai cara menggunakannya. SLR digital tidak menggunakan kamera saku atau kamera handphone ini disebabkan kamera ini memiliki lebih banyak pengaturan yang rumit.




Pengaturan otomatis.

Untuk prmula di bidang fotografi SLR, nikmati saja dan jadikanlah ini hobby. Yang pertama cobalah menggunakan menu OTOMATIS (AUTOMATIC). Untuk menggunakan menu ini, anda hanya tinggal memilih mode dengan lambang yang terlihat seperti persegi panjang pada pilihan mode kamera anda.

Bila kamera anda telah terseting otomatis, semua pengaturan penting seperti ISO, Aperture dan Eksposur akan secara otomatis pula terseting sesuai dengan kondisi objek yang akan ditangkap oleh kamera.



Tips Untuk Pemula: Untuk melakukan pemotretan, lakukanlah dalam 2 langkah. langkah yang pertama merupakan menekan tombol shut (shutter button) sampai mengganjal (setengah tekan) dan tunggu sampai lensa kamera mendapatkan fokus yang baik. dan kemudian dilanjutkan ke langkap yang kedua yaitu menekan tombol shut terus ke dalam sampai kamera mengambil gambar.





6 pengaturan otomatis yang akan Anda temukan pada kamera Digital SLR Anda:

Pengaturan DSLR berikut ini dapat ditemukan pada beberapa merek kamera. Namun, tergantung pada merek kamera Anda, beberapa mungkin tidak tersedia.


Potrait : Atur kamera digital Anda ke mode potrait ketika Anda mengambil foto orang. Modus potrait akan mengatur warna gambar untuk warna kulit dengan sempurna.
Landscape : Gunakan setting ini pada kamera DSLR ketika Anda mengambil foto pantai atau pemandangan gunung.
Close Up : Gunakan setting ini pada kamera DSLR bila Anda ingin memotret benda kecil sehingga mereka mengisi seluruh frame seolah terlihat lebih besar.
Sport : Gunakan setting ini pada kamera DSLR bila Anda ingin memotret objek yang bergerak seperti anak atau anjing berjalan.
Night Potrait : Gunakan setting ini pada kamera DSLR ketika Anda ingin menembak orang dalam cahaya rendah seperti waktu malam.
Flash Off : Mode ini berguna untuk saat-saat ketika Anda tidak diizinkan untuk menggunakan flash. Sebagai contoh, dalam sebuah galeri seni.


sumber : Tuesday, 12 November 13 - 8.45pm - http://ardiyan-saputra.blogspot.com/2013/11/mengoperasikan-camera-foto-cara.html
READMORE
 

Prosedur Pengoperasian Kamera Video Sony HVR-HD 1000P

Untuk mengetahui Prosedur Pengoperasian Kamera Video Sony HVR-HD 1000P, silahkan mendownload dokumen pdf berikut : http://www.sony-asia.com/microsite/professional/hdv/pdf/HVR-HD1000P.pdf 

sumber :  Tuesday, 12 November 13 - 8.38pm - http://www.sony-asia.com/microsite/professional/hdv/pdf/HVR-HD1000P.pdf
READMORE
 

Mendubbing Audio ke Video Editing


sebenernya menDUBBING dalam artian adalah sulih suara atau mengisi suara suatu aktor yang akan diperankan oleh orang lain atau pun orang itu sendiri namun secara tidak langsung dengan media-media tertentu yang digunakan. menurut gua sih begitu artinya ya kalo ada yang bertanggapan lain silahkan aja :D
mendubbing sebenernya tidak perlu ke suatu studio atau pun ketempat rekaman yang harus mengeluarkan uang sebanyak mungkin , tau kah anda bahwa mendubbing bisa manual dengan menggunakan aplikasi di laptop ?
kalo anda belum tau , silahkan ikuti sayaaaa !
banyak sekali program-program di komputer ini yang bisa digunakan contoh nya ulead(video studio), soundbooth, movie maker, soundtap streaming , dan masih ada sejuttttttttttaaaaaaaa lainnya haha :D


MAU MULAI GAK ? MAAAUUUUUUUUUU !
oke langkah langkah awal dulu deh ya haha
RECORDING VIA SOUNDBOOTH :

1. siapkan headset atau earphone yang memiliki microphone atau yang biasa ada tangkai suara nya yang kaya pilottt itu llloooohh ! haha
2.colok kedua kabel yang ada di headset , INGAT ! merah untuk ke mic , dan hijau untuk headset
3.buka adobe soundbooth yang kamu miliki :


langsung aja klik bagian record nya ( yang di kasih kuning)
4.akan muncul seperti ini :




pertama cek terlebih dahulu apakah earphone yang kamu gunakan remakan nya bagus , dengan melihat reaksi suara yang ada di kiri , bila terangkat warna kuning/hijau/merah itu berarti bisa dan bagus bila berwarna hijau atau merah .
lalu klik tombol record dan langsung lah bersuara untuk merekam .
SARAN :
untuk mendubbing kabaret jangan lah sekaligus namun hanya sedikit2 saja dulu karena agar bila terjadi kesalahan tidak sulit untuk mengulangnya.

5.bila sudah selesai merekam silahkan di dengar terlebih dahulu , bila suara nya kecil main kan amplitudo atau frekuensi suaranya , cara nya :

yang di bagian kanan adalah untuk memainkan nya , caranya gampang tinggal di klik saja beberapa kali hingga frekuensi suara yang telah di rekam menjadi besar
khusu yang dibagian kiri itu adalah untuk memotong bagian mana yang tidak di perlukan .

5.bila anda ingin memberikan effect atau lain nya tinggal mainkan pilihan di bagian kiri


6.save project anda lalu bisa di dengarkan.

READMORE
 

MENYUNTING VIDEO

 
Apa itu Video ?

Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan
cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari
suatu gerakan. Kita sebagai manusia tidak dapat menakap jeda antar frame yang diputar dengan kecepatan tinggi, rata-rata di atas 20 frame per detik. Standar kecepatan perputaran frame ini kita mengenal beberapa standar broadcast.

Video Analog dan Video Digital
Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.

Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.

Format Data Video
Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8

Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.



Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.

Contoh :

MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15

Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2

memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk

DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video

streaming.

Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam

proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah

dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan

sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan,

berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.


Teknik Video Editing
Teknik Linear dan Non-Linear
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCRVideo Cassete Recorder), bias juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect.

Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih muda karena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.


Peralatan Kerja
1. PC sekelas P4 atau AMD Athlon, sebaiknya menggunakan teknologi Hyper Trading.
2. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Port Fire Wire IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC.
3. Kabel Firewire atau USB
4. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm.
5. Sound Card
6. VGA card
7. CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW


Alat dan Bahan
Personal Compter (PC) dengan standar sebagaimana di syaratkan diatas.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.

2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

3) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terhubung dengan benar.

4) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).

5) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati, jangan bermain game.

6) Setelah selesai, matikan komputer sesuai prosedur yang aman!


Langkah Kerja

1) Siapkanlah semua peralatan yang akan digunakan!

2) Periksa semua kabel penghubung pada PC.

3) Nyalakan PC dan jalankan program video editing

4) Kerjakan Tugas dan Tes Formatif di atas.

5) Apabila menemui kesulitan dalam memahami materi yang ada, segera tanyakan denga instruktur.

6) Setelah selesai, matikan komputer dan rapikan seperti semula.


Penyuntingan Video dengan Adobe Premier
Setelah melaksanakan kegiatan Pemelajaran 2 diharapkan peserta diklat dapat mengenal dan mengoperasikan software Penyuntingan Video.Sekarang Kita mulai dengan membuka Adobe Premiere Pro Klik Start >Program > Adobe > Adobe Premiere Pro, premiere akan menanyakan kepada kita apakah kita akan membuka file yang telah ada, atau membuat file baru, untuk latihan ini tetntu saja kita akan membuat file baru.

Dan selanjutnya muncul windows dengan dengan New Project klik pada tab

Custom Setting, pada frame General , seperti tampak pada gambar barikut

:
Gambar 3. Tampilan Custom Settings Pada Window New Project

kerena kita kita akan membuat file Video lebih baik kita memilih

Editing Mode Video for windows,

Time base 29.97 frame per second,



Pada Frame Video kita isikan

Frame size 720h : 480v

Frame rate: 29.97 frames/second

Pixel Aspect Ratio: D1/DV NTSC (0.9)

Pada Frame Audio kita isikan:

Sample rate 44100 Hz

Display Format Audio Sample

Dan apabila akan menyimpan settingan ini kita tekan tombol SavePreset, kita

isi kan nama dan description, dan secara otomatis setingan kita akan terlihat

pada tab Load Preset, kita simpan File project (ex: Latihan) kita tersrah

menentukan lokasi file project kita.



1) Elemen-Elemen Premier Pro

Jendela Project :

Gambar 4. Area Kerja Adobe Premier

Tempat menampilkan informasi file proyek aktif dari pekerjaan pengeditan video yang tengah dilaksanakan. Juga tempat menyimpan clip-clip hasil impor untuk penggunan pengeditan. Selain itu efek video dan audio juga kita simpan di jendela ini.

Jendela Monitor :
Jendela untuk menampilkan clip-clip video dan draft pengeditan yang tengah dilaksanakan.

Jendela Timeline :
Area Kerja dalam pengeditan video dengan menyusun clip-clip video untuk membentuk sebua rangkaian video final.

Toolbar :
Tombol/shortcut fungsi dalam melakukan pengeditan video

Palet :
Jendela tambahan untuk mengetahui yang sedang dilaksanakan.

Import File
Untuk melakukan pengeditan suatu video, terlebih dahulu kita meng-impor file kita perlukan, dengan cara klik menu File>Import (Ctrl+I) atau klik kanan pada windows project dan pilih import, di sini kita bias meng-impor file video,audio dan image. Pada project windows kita bisa membuat Bin(seperti folder pada windows explorer) Bin ini memudah kita dalam memanagement file project kita. Pada latihan ini kita akan membuat 3 bin dengan nama bin masing2 Video,audio, dan image.

Cara membuat Bin, klik pada menu File>New>Bin, atau klik kanan pada project windows pilih bin.

Gambar 5. Tampilan Window Project



Transition

Transisi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, dalam pengeditan suatu video transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video berikutnya. Kali ini kita akan mencoba untuk memasukkan sebuah film ke dalam areal kerja kita. Tahap awal yang harus kita lakukan adalah “klik File dari Bar lalu klik Import”. Setelah kita klik import kita lihat pada Project Window secara otomatis terdapat file yang kita import. Untuk meletakkan file yang telah kita import ke dalam TimeLine guna pengeditan, akan kita lakukan dengan cara yang paling mudah dengan teknik DRAG atau DROP yaitu menarik langsung file yang kita inginkan ke dalam time line, untuk file video dan image kita masukkan ke timeline pada track video sedangkan file audio kita masukkan ke track audio.
Setelah file dimasukkan ke dalam timeline, tampilan gambar yang kita lihat sangat kecil. Untuk memperbesar tampilannya klik Zoom tool yang berada pada toolbox disamping timelime, klik menu windows>Tools. Sekarang kita memasukkan dua file video kedalam track video 1 dan video 2
Gambar 6. Jendela Timeline

Sekarang kita akan mencoba untuk membuat sebuah Transition. Transisis ini berfungsi untuk membuat tiap perubahan video 1 dan 2 atau tiap perpindahan antara scene I dan scene II menjadi halus. Untuk membuka perintah transisi kita buka menu Window lalu klik Effect, dan window effect akan muncul (secara default windows effect ini terdapat pada project windows).
Gambar 7. Daftar Effects pada jendela Project


Pada menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transition yang sesuai dengan keinginan maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu letakkan kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2. (lihat gambar di bawah ini).Untuk melihat hasilnya tarik pointer sehingga melewati transisi, dan lihat pada monitor windows.
Gambar 8. Tampilan Jendela Timelines



Proses Editing

Disini kita akan memulai pengeditan Video. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu kita akan masuk kedalam Source Monitor( monitor sebelah kiri) Source Monitor dapat digunakan untuk memotong gambar, yaitu dengan menentukan terlebih dahulu frame mana yang kan kita masukkan ke dalam Timeline. Setelah kita tentukan frame yang akan kita ambil lalu klik tombol “Set In Point( { )” kemudian tentukan sampai frame berikutnya lalu tekan tombol “Set Out Point( } )”.
Gambar 9. Tampilan Monitor video yang sedang di edit

Kemudian cara meletakkan frame tersebut kedalam TimeLine pilih dulu track yang kita ingin kan untuk menempatkan potongan video terdebut, kemudian klik tombol “Insert” pada monitor windows. Secara otomatis frame tersebut masuk ke dalam TimeLine. Atau drag and drop Monitor source nya. Ke dalam Timeline dan track yang kita pilih.

Gambar 10. Tampilan track pada timelines
 
 
sumber : Tuesday, 12 November 13 - 8.23pm - http://ponco99.blogspot.com/2013/11/apa-itu-video-videofilm-adalah.html

READMORE
 

Mengoperasikan Software Video Editing


Langkah-langkah membuat video pembelajaran mengunakan corel video studio pro X3 :

Sebelum membuat video pembelajaran terlebih dahulu kita harus menyiapkan apa saja yang akan di butuhkan misalnya:

1. Menyiapkan software corel video.
2. Menyiapkan gambar ,video dan audio.

  • Fungsi sofware corel video studio adalah untuk mengedit dan membuat video sebelum disajikan dalam bentuk video
  • Fungsi gambar video dan audio adalah sebagai file atau bahan untuk di edit menjadi video pembelajaran

Langkah pertama membuat video mengunakan corel video studio adalah :

  1. Kita klik start > all program dan cari corel video studio, kemudian doble klik Atau bisa juga dengan cara doble kelik di layar dekstop yang ada shortcut corelnya. Maka di layar dekstop akan muncul tampilan seperti ini:

  2. Setelah corel video studio terbuka di layar dekstop seperti ini :

  3. Kemudian klik file> insert media file to library> kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini

    Di sini akan terlihat
  • Insert video
  • Insert digital media
  • Insert photo
  • Insert audio
Insert video ini berpungsi untuk memasukan file yang berbentuk video ke dalam lembar kerja corel video untuk di olah atau di edit.Insert digital media adalah untuk memensukan file lebih dari satu minsalnya file yang berbentuk gambar dan video bisa di masukan bersamaan.Insert photo adalah memesukan gambar – gambar atau file yang berbformat jpg,gif,pig,uhp dan sebagainya kedalam lembar kerja untuk di edit.Insert audio adalah memansukan suara atau audio yang telah disiapkan sebelumnya untuk di edit di dalam corel video studio x3.


Sebagai contoh di sini kita akan memasukan video terlebih dahulu dengan cara
  • Klik file> insert media file to library> klik insert video
  • Kemudian muncul gambar seperti ini
  • Kemudian pilih video atau gambar yang akan di masukan lalu pilih open
  • Maka akan muncul tampilan seperti ini
  • Kita bisa lihat bahwa video yang kita pilih sudah masuk.
  • Disini kita bisa mencoba file/video yang kita masukan dengan cara klik play untuk melihat video yang sudah kita masukan tadi.
  • Sekarang kita  tingal memasukan gambar dengan cara yang sama akan tetapi kita disini memilih insert  photo
  • Kemudian pilih gambar yang akan di masukan minsalnya gambar unggu setelah memilih kemudian  klik open.
  • Maka akan muncul tampilan seperti ini
  • Disini kita bisa Perlambat jenis  tampilan gambar dengan cara meng klik bagian ujung objeck yang sudah tampil kemudian tahan dan geser ke arah kanan , jika kita rasa sudah cukup panjang maka kita lepaskan.Maka tampilannya akan berubah menjadi lebih memanjang.
Di corel video studio pro X3  ini kita juga bisa menuliskan teks dengan cara
  • Kita pilih edit> trus pilih title maka akan muncul seperti dibawah ini
  • Setelah tampilan diatas kita bisa memilih gaya teks yang akan di pakai disini kita coba dengan memakai gaya lorem lpsu..disini kita klik>kemudian tahan dan geser ke bawah taruh di title sampai tampilanya seperti di bawah ini
  • Kemudian disini kita klik doble untuk menganti teks
  • Minsalnya kita rubah kata lorem lpsum menjadi said presentasi
  • Maka teks akan terganti seperti di bawah ini
Setelah selesai mengatur gambar dan teks sekarang kita tingal memansukan audio atau suara yang akan kita pakai,caranya sama seperti memasukan gambar dan video tadi namun disini kita memilih insert audio kemudian pilih to music track satu ,trus pilih filenya kemudian enter atau open.Maka dengan secara otomatis audio tersebut masuk pada posisi music track seperti di bawah ini

Disini kita bisa memotong audio dan video yang kita mansukan dengan cara klik ujung file yang kita masukan tadi namun disini kita geser kearah kiri sampai dengan batas atau panjang yang kita butuhkan…
kita juga bisa memperkecil suara sesuai dengan yang kita inginkan dengan cara klik sound mixer hingga muncul seperti berikut

Setelah ini muncul, maka kita bisa memilih tombol sound dan mengatur volumenya dengan cara tarik tombol ke bawah dan keatas sesuai  dengan yang kita butuhkan.

Setelah mengatur kecepatan audio disini kita juga bisa mengatur kecepatan video dengan cara :
  • Klik kanan pada file video dan pilih speed/time lapse
  • Setelah muncul seperti di diatas kita bisa mengatur kecepatanya dengan  geser kekiri untuk memperlambat gerakan video sedangkan kekanan untuk memper cepat gerakan.
Jika  kita rasa semua sudah di masukan kini tingal animasi atau gaya tampilan  untuk memper canti video disini kita bisa memilih:
•    Transition. Adalah gaya berpindah
•    Graphic. Adalah sebagai latar atau gambar
•    Pilter. Gaya atau animasi misalnya poto terkena petir atau hujan dan sebagainya

Jika kita rasa semuanya sudah selesai  maka sekarang kita save dalam bentuk MPEG  cara save adalah dengan cara :
  • Klik share
  • Lalu pilih create video file
  • Pilihlah format yang anda inginkan , di corel X3 terdapat beberapa pilihin yaitu "DV,HDV,DVD,Blue-Ray dll" 
  • Tempatkan video yang sudah diedit ke directory yang anda inginkan
  • Tunggu hingga prosesnya selesai sampai 100%
video yang telah anda buat siap di putar di aplikasi pemutar video manapun.

READMORE
 

MENATA KABEL-KABEL KAMERA


Dalam proses pembelajaran maupun proses pengambilan gambar shooting video umumnya menggunakan kamera video yang dilengkapi berbagai jenis kabel, mulai dari:
  • Kabel Charger
  • Kabel USB
  • Kabel Video
  • Kabel Audio
  • Dll
Penataan kabel kamera video mungkin tidak terlalu sulit, tetapi harus tetap di perhatikan agar proses pengambilan gambar shooting video berjalan lancar. Karena dalam penataan kabel kamera haruslah diletakkan pada posisi yang tepat dan pada tempat-tempat yang tidak membahayakan ketika proses pengambilan gambar shooting tengah berlangsung.
Bila kurang berhati-hati maka akan menyebabkan hal yang fatal, dikarenakan resiko terlilitnya kabel-kabel kamera video yang begitu banyak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan (mengganggu dalam hal proses shooting).
 Contoh Kabel Untuk Sambungan
  1. Memilih dan menyiapkan kabel kamera video
  • Kabel dipilih dan dikenali kesalahan serta kerusakannya, untuk kemudian dilakukan perbaikan yang sesuai menurut tingkat keahlian. Agar nantinya ketika digunakan kabel tidak membahayakan ketika ada bagian-bagian yang terkelupas atau kesalahan pada peletakannya.
  • Penanganan, perbaikan dan perakitan kembali kesalahan kabel sesuai syarat keselamatan dan instruksi pabrik yang sesuai. Baca kembali buku petunjuk pengoprasian kamera video, biasanya didalamnya terdapat tata cara memasang kabel- kabel kamera video saat shooting maupun capturing video.
  • Dipastikan bahwa semua kabel dapat beroperasi dan tersedia pada lokasi dan waktu yang benar saat pengambilan gambar.
2.   Menangani kabel kamera video
  • Dipastikan sumber tenaga cocok dan tersedia, pilihlah sumber tegangan yang aman agar kabel kamera yang terjulur tidak terlalu panjang.
  • Penggunaan rencana kamera dan informasi kabel untuk memastikan tempat-tempat kabel dan
  • larinya kabel.
  • Perhatikan kabel-kabel kamera yang terjulur, agar tidak membahayakan ketika proses shooting tengah berlangsung.
  • Penentuan tempat, lari dan panjangnya kabel sesuai antisipasi gerak kamera dan persilangan kabel diperkecil.
  • Penggambaran denah kabel untuk menghindari terjadinya simpul atau pelintiran saat digunakan. Jangan sampai kabel yang terjulur terlilit satu sama lain.
  • Penguluran kabel power dari kontaktor menuju kamera.
  • Kabel diamankan untuk menghindari ketegangan olokan dan pencongkelan.
  • Rute kabel dipastikan dan teratur, sehingga unit pengendali kamera, kabel gantung, kabel julur landai telah lengkap sesuai dengan rencana gerak kamera dan terpenuhi dengan cara yang aman.
  • Semua kabel kamera dipastikan berasal dari titik outlet yang benar menuju ke kamera dan dipastikan tidak merintangi kamera yang digunakan pada pembuatan produksi.
  • Dipastikan bahwa kabel kamera yang dipa sang telah berfunsi dan tidak membahayakan personel yang terlibat dalam pembuatan film atau masyarakat umum.
    3.   Mengungari kabel kamera video
  • Semua kabel dijulurkan dan dipastikan kabelkabel tersebut digulung untuk menghindari ketegangan dan kerusakan.
  • Kabel-kabel dipastikan melingkar bebas dari keruwetan dan cukup aman. Jangan sampai kabel terlihat ruwet/terlilit agar tidak menyulitkan dalam pengoprasian kamera video.
  • Kabel dikemas dalam keadaan bersih dan aman untuk menghinda ri kerusakan dan siap untuk dipindahkan bila perlu.
  • Pelaporan dan dokumentasi kabel yang r usak dan perlu perawatan pada personil yang relevan.
  • Pekerjaan lapangan ditinggalkan dalam keadaan seperti semula, dipastikan tidak ada akibat merugikan pada pekerjaan lapangan itu.
Penataan kabel kamera video mungkin tidak terlalu sulit, tetapi harus tetap di perhatikan agar proses pengambilan gambar shooting video berjalan lancar. Karena dalam penataan kabel kamera haruslah diletakkan pada posisi yang tepat dan pada tempat-tempat yang tidak membahayakan ketika proses pengambilan gambar shooting tengah berlangsung. Disamping itu, kita juga harus mengetahui jenis-jenis kabel kamera dan fungsinya masing-masing, agar nantinya tidak keliru dalam hal pemasangan atau penyambungan.
Bila kurang berhati-hati maka akan menyebabkan hal yang fatal, dikarenakan resiko terlilitnya kabel-kabel kamera video yang begitu banyak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan (mengganggu dalam hal proses shooting). Penggunaan kabel kamera juga harus sesuai kebutuhan, bila tidak terlalu penting, kurangi penggunaan kabel-kabel yang tidak digunakan. Agar terlihat rapid an mudah dala penggunaan kamera video.
 
READMORE
 

TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PRODUKSI


Ada macam-macam sudut pengambilan gambar, yaitu :
 
1. Normal Angle
2. Hight Camera Angle
3. Low Camera Angle
4. Bird Eye View
5. Subjective Camera Angle
6. Objective Camera Angle
Macam bidang pandangan pada saat perekaman gambar adalah :
1. ELS ( Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungan nya dengan latar
belakang. Biasanya dalam ukuran ini tokoh jarang terlihat sebab yang ingin diperlihatkan adalah tempat kejadian secara luas. Sehingga banyak pembuat film yang membuat shot dengan elemen visual tempat -tempat yang dikenal oleh masyarakat seperti Monas yang menunjukkan Jakarta, Patung Liberty yang menunjukkan New York dan lain sebagainya.
2. LS (Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas. Biasanya dibuat untuk menunjukkan suasana lingkungan dari tokoh film tersebut, seperti gambar yang terlihat dimana terdapat suasana ruang kantor dan suasana panggung terbuka.
3. MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala. Sering dikenal dengan Ukuran ini sebenarnya digunakan pada film-film western (koboi) dan fungsinya adalah agar pistol yang ada di bawah pinggang sang koboi dapat terlihat jelas oleh penonton, sebab  galau menggunakan Full Shot maka pistol tersebut dianggap terlalu jauh.
4. MS (Medium Shot)
Di sini obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan obyek utama Tidak memiliki variasi sebab hampir seluruh type of shot yang menggunakan medium diambil ke Long Shot atau ke Close Up. Oleh karena itu type of shot ini memiliki keunikan sendiri yaitu bahwa gestur tokoh terlihat lebih jelas namun lingkungannya hampir tidak terlihat, jadi pusat perhatian penonton diarahkan pada gerak tubuh tokohnya saja.
5. MCU (Medium Close Up)
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televisi
6. CU (Close UP)
Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala Banyak pembuat film yang memanfaatkan ukuran ini untuk memperlihatkan ekspresi wajah si tokoh dengan lebih jelas, baik marah, sedih, gembira dan lain -lain.
7. BCU ( Big Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya
8. ECU ( Extreme Close Up)
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat detilnya
Gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan gambar adalah :
1.Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya .
· Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
· Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
2.Tilt, Tilting adalah gerakan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya
· Tilt up : mendongak ke atas
· Tilt down : mendongak ke bawah
3.Dolly, Track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek
· Dolly in : mendekati subyek
· Dolly out : menjauhi subyek
4.Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller.
· Pedestal up : kamera dinaikan
· Pedestal down : kamera diturunkan
5.Crab adalah gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan s ubyek yang sedang berjalan.
· Crab left (bergerak ke kiri)
· Crab right ( bergerak ke kanan)
6.Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya
7.Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara opti c, dengan mengubah        panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya
· Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
· Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot
CAMERA ANGLE
Setelah kita mengenal ukuran bingkai dalam membuat film, maka selanjutnya kita juga wajib mengenal dimana seorang pembuat film meletakkan kameranya atau dikenal dengan Camera Angle (sudut  pengambilan kamera).POSISI CAMERA ANGLE
Eye Level
Angle disebut eye level apabila tinggi mata tokoh / suatu benda dianggap sejajar dengan lensa kamera. Secara psikologis angle ini menganggap sejajar para tokoh
High Angle
Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih rendah dari lensa kamera dan pada variasi paling ekstrem disebut Bird Eye View atau Top Anlge. Secara psikologis angle ini menganggap rendah tokoh.
Top Angle / Bird Eye View
Low Angle
Apabila tinggi mata tokoh / suatu benda lebih tinggi dari lensa kamera dan pa da variasi paling ekstrem disebut
Frog Eye View / Worm Eye View
Frog Eye View / Worm Eye View
Canted Angle / Crazy Angle / Dutch Angle
Namun selain ketiga angle di atas, ada satu macam angle lagi yang biasa digunakan untuk men ggambarkan keadaan yang tidak stabil. Posisi kamera sebenarnya bisa menggunakan ketiga angle yang ada, namun dibuat miring ke kiri atau ke kanan (tidak seimbang / tidak tegak lurus dengan subjek). Umumnya pembuat film menggunakan angle ini untuk menunjukka n perasaan yang sedang tidak stabil, misalnya gundah, galau dan lain sebgainya.
 
READMORE